Liverpool Gaspol dan Tetap Humble
Di tengah sorak-sorai Anfield, lagu "Liverpool, puncak klasemen" menggema keras. Dengan kemenangan meyakinkan 3-1 atas Leicester, Liverpool kembali menancapkan kukunya di puncak klasemen Liga Premier. Namun, di balik euforia itu, pelajaran dari masa lalu (7 kali di puncak klasemen saat paruh musim, hanya sekali angkat trofi di akhir musim) masih membayangi. Apakah musim ini benar-benar berbeda?
Dominasi Liverpool di Semua Kompetisi
Curtis Jones membuat malam itu tak terlupakan. Pemain muda ini merayakan penampilannya yang ke-100 di Liga Premier dengan gol pembuka yang membawa Liverpool unggul atas Leicester. Mohamed Salah, seperti biasa, menjadi bintang dengan gol penutup pada menit ke-82, memastikan kemenangan krusial bagi The Reds.
Kini, Liverpool unggul tujuh poin di puncak klasemen. Dengan satu laga lebih banyak dibandingkan pesaing terdekat, optimisme para penggemar semakin membuncah. Tapi, apakah ini cukup untuk menghapus trauma kegagalan musim 2018/19?
Salah dan Harapan Besar
"Rasanya berbeda," ujar Salah saat diwawancarai. Kontraknya yang akan habis musim panas mendatang menambah bumbu drama musim ini. Meski begitu, fokus sang bintang tetap pada kemenangan tim.
"Kami harus tetap rendah hati. Saya bermimpi memenangi Liga Premier bersama Liverpool, dan semoga ini menjadi kenyataan," katanya. Ucapan Salah mencerminkan mentalitas baru yang ditanamkan Arne Slot sejak mengambil alih kendali dari Jurgen Klopp.
Slot: Pendatang Baru yang Membawa Angin Segar
Musim debut Arne Slot sebagai pelatih Liverpool telah memukau semua pihak. Di bawah arahannya, Liverpool tak hanya memimpin Liga Premier, tetapi juga bersinar di Liga Champions dan Piala Carabao.
"Kami menjalani pertandingan demi pertandingan," ujar Slot. "Klasemen memang penting, tetapi perjalanan masih panjang."
Rekor Kandang yang Luar Biasa
Anfield kembali menjadi benteng kokoh. Tahun 2024, Liverpool hanya kehilangan 10 poin dari 19 laga kandang. Dengan rekor kandang terbaik di Liga Premier, The Reds kini berada dalam posisi kuat untuk mengakhiri puasa gelar liga.
Namun, Slot tetap realistis. "Dua bulan lalu, kami tertinggal dari Manchester City. Cedera, nasib buruk, dan skorsing bisa menimpa siapa saja. Kami harus siap untuk segala kemungkinan."
Curtis Jones: Generasi Baru yang Bersinar
Curtis Jones menjadi pemain pertama yang mencetak gol pada penampilan ke-100-nya di Liga Premier untuk Liverpool sejak Alex Oxlade-Chamberlain. Pada usia 23 tahun, ia mencetak sejarah sebagai pemain termuda yang melakukannya sejak Michael Owen.
Setelah laga, Jones mendapat pesan dari Klopp yang mengucapkan selamat. "Dia bilang, semoga saya bisa bermain hingga 500 pertandingan. Itu membuat saya bangga," cerita Jones. Pesan ini menunjukkan warisan Klopp yang masih melekat kuat di tim Liverpool.
Liverpool berada di jalur untuk kembali meraih kejayaan. Namun, perjalanan masih panjang, dan tantangan terus mengintai. Dengan kombinasi pemain muda berbakat, bintang berpengalaman, dan pelatih inovatif, The Reds punya semua elemen untuk membuat musim ini berbeda.
Tetapi, seperti kata Salah, "tetap rendah hati" adalah kunci. Untuk Liverpool, perjalanan menuju puncak sejati baru saja dimulai.
Mantap kops
BalasHapus