Saya Ditipu! – Kisah Pahit Ashley Cole Meninggalkan Arsenal
Ashley Cole Bongkar Luka Lama: “Saya Ditipu oleh Klub Masa Kecil Saya”
Ashley Cole, mantan bek kiri Inggris, akhirnya buka suara tentang kejadian menyakitkan yang membuatnya meninggalkan Arsenal di tahun 2006. Dalam wawancara di That Peter Crouch Podcast, Cole membeberkan rasa sakit yang ia alami akibat dikhianati oleh klub yang ia anggap sebagai rumah.
“Saya tahu berapa nilai saya. Jika mereka tidak mau membayar, itu tidak apa-apa. Tapi kami sudah sepakat. Lalu mereka mengingkari janji itu,” ungkap Cole.
Konflik ini memuncak setelah Arsenal menawarkan kontrak £55.000 per minggu — angka yang Chelsea kabarnya dengan senang hati gandakan. Frustrasi dengan situasi tersebut, Cole akhirnya pindah ke Chelsea dalam kesepakatan senilai £5 juta, dengan William Gallas bergerak ke arah sebaliknya.
Dihujat Sebagai “Cashley”, Tapi Siapa yang Sebenarnya Terluka?
Kepindahan Cole memicu kemarahan besar di kalangan penggemar Arsenal. Mereka melabelinya “Cashley” dan mengejeknya dengan uang kertas palsu. Namun, Cole menegaskan bahwa dirinya adalah korban sebenarnya.
“Saya terluka lebih dari mereka. Itu adalah klub masa kecil saya, mimpi saya. Namun saya ditipu.”
Cole juga mengakui tekanan yang ia hadapi untuk memilih antara bertahan atau pergi. Meski sulit, ia merasa Arsenal tidak menghargainya sebagai pemain lulusan akademi. Hal ini diperkuat oleh mantan rekan setimnya, Martin Keown, yang menyebut lulusan akademi sering diperlakukan berbeda dibanding pemain rekrutan Arsène Wenger.
Pertemuan Rahasia dan Denda Kontroversial
Sebelum transfernya, Cole diketahui mengadakan pertemuan rahasia dengan manajer Chelsea, Jose Mourinho, dan kepala eksekutif Peter Kenyon pada tahun 2005. Pertemuan ini berujung pada denda besar untuk semua pihak, termasuk £100.000 untuk Cole (dikurangi menjadi £75.000 setelah banding).
Meski dikecam penggemar Arsenal, keputusan Cole terbukti tepat. Selama delapan tahun di Chelsea, ia memenangkan delapan trofi utama, termasuk Liga Champions, Liga Premier, dan empat Piala FA. Kariernya pun diakui sebagai salah satu bek kiri terbaik di generasinya.
Akhir Pahit yang Manis
Ashley Cole mungkin meninggalkan Arsenal dengan cara yang kontroversial, tapi warisannya sebagai salah satu bek terbaik tak terbantahkan. Meskipun ia merasa getir dengan cara kepergiannya, Cole tetap menghormati penggemar Arsenal dan memahami kemarahan mereka.
“Mereka tidak tahu fakta selengkapnya, mereka tidak tahu kebenarannya,” tutupnya.
Kisah ini adalah pengingat pahit bagaimana sepak bola, meski penuh gairah, tetap menjadi dunia yang keras di balik layar.