 |
| Source: Independent |
Mikel Arteta: Dari Gelandang Underrated hingga Mastermind Arsenal di Era Modern
Mikel Arteta mungkin lahir di Spanyol, tetapi DNA sepak bolanya memiliki sentuhan Inggris yang kuat. Dari awal yang penuh keraguan di Everton hingga menjadi pelatih dengan gaya yang memadukan Catalan, Basque, dan taktik Inggris, Arteta telah membuktikan bahwa adaptasi dan ketangguhan adalah kunci untuk bertahan di kerasnya Liga Primer.
Awal Karier: Dari PSG hingga Goodison Park
Ketika Mikel Arteta pertama kali tiba di Everton, David Moyes punya keraguan besar. “Anak pendiam dari Spanyol ini, apa dia siap untuk kerasnya Liga Primer?” kenangnya. Itu adalah pertanyaan wajar mengingat Goodison Park bukan tempat untuk pemain yang hanya mengandalkan skill tanpa mental baja.
Namun, Arteta membuktikan sebaliknya. Dengan cepat, ia menjadi pilar tak tergantikan di lini tengah Everton. Bahkan sebelum itu, Alex McLeish, yang pernah mengirim asisten untuk memantau Arteta di PSG, sudah melihat potensi besar. “Dua kaki bagus, lincah, tapi kurang diuji. Namun ada sesuatu tentang dia yang menarik perhatian,” kata McLeish. Keteguhan Arteta mulai terlihat ketika ia berani mengambil tanggung jawab besar, seperti saat menjadi eksekutor penalti penentu juara Rangers di Skotlandia.
Tantangan dan Kebangkitan di Arsenal
Namun perjalanan Arteta tak selalu mulus. Setelah pindah ke Real Sociedad, ia bergabung dengan Everton di masa sulit, hanya sebagai pinjaman. Tapi di bawah Moyes, ia berkembang menjadi pemain kunci. Bahkan ketika awal karier manajerialnya di Arsenal diragukan, dengan kekalahan bertubi-tubi di musim 2021-22, Arteta tetap teguh. Boxing Day menjadi titik baliknya, ketika Arsenal mengalahkan Chelsea 3-1 dan membuka jalan kebangkitan mereka.
Filosofi dan Strategi: Perpaduan Catalan, Basque, dan Inggris
Sebagai pelatih, Arteta menggabungkan pelajaran dari masa mudanya di akademi Barcelona dan gaya taktik Inggris. Arsenal-nya kini dikenal memaksimalkan bola mati, sebuah ciri khas Inggris klasik yang diracik dengan sentuhan modern. David Moyes mengatakan, “Ia adalah pelatih Spanyol dengan ide-ide Pep, tetapi ia juga memiliki karakter Inggris yang sangat kental.”
Arteta juga dikenal fleksibel secara taktik, sebuah pengaruh dari akar Basque-nya. Budaya sepak bola Basque yang keras, dipadukan dengan pengalaman di Liga Primer, membentuk pendekatan pragmatisnya. Arsenal bahkan berani bermain dengan penguasaan bola hanya 22% melawan Manchester City — sebuah taktik yang membuat lawan frustrasi.
Bukti Keberhasilan: Dari Pemain hingga Pelatih
Kesuksesan Arteta adalah bukti bahwa ia telah memadukan pengaruh dari berbagai budaya sepak bola. Dari Barcelona hingga Goodison Park, dari Skotlandia hingga Emirates, ia adalah cerminan modern dari pelatih serba bisa.
Baca juga: Rekomendasi Striker Buat Arsenal
Mikel Arteta tidak hanya belajar dari para mentor seperti Moyes dan McLeish, tetapi ia juga membawa sesuatu yang unik: keberanian untuk menantang norma dan memadukan gaya.
Dengan Arsenal yang terus bersinar, mungkin hanya masalah waktu sebelum ia benar-benar naik takhta di Liga Primer, mengukuhkan dirinya bukan hanya sebagai pelatih dengan “DNA Inggris,” tetapi sebagai inovator sejati sepak bola modern.