Clough - Orang yang Membuat Forest Jadi Juara Eropa Dua Kali
6 Januari 1975 jadi hari yang mengubah segalanya buat Nottingham Forest. Di saat klub ini hanya jadi penghuni papan tengah Divisi Dua, datanglah Brian Clough, sosok nyentrik dan kontroversial. Bukan sekadar angin segar, tapi badai kepribadian yang mengubah tim ini dari "nobody" menjadi raksasa Eropa hanya dalam waktu empat tahun. Apa rahasianya?
Awal Kedatangan Clough: Hembusan atau Badai?
Brian Clough, dengan reputasi sebagai manajer "bermulut pedas" tapi jenius, tiba di City Ground pada Januari 1975. Forest saat itu terpuruk di posisi ke-13 Divisi Dua, kalah dari rival sekota, Notts County. Ada kecemasan dari manajemen klub. Tapi, menurut Brian Appleby, ketua Forest saat itu, "Kita butuh udara segar. Dan itulah yang dilakukan Clough."
Clough tak butuh waktu lama untuk membuat kesan. Dalam laga Piala FA melawan Tottenham, Forest menang dan surat kabar lokal menulis: "Angin perubahan telah bertiup di klub ini." Dalam hitungan hari, Clough membuktikan bahwa ia bukan sekadar pelatih biasa.
Sebelum Forest: Naik Turun Karier Clough
Clough sebelumnya membawa Derby County ke gelar Liga Inggris pada 1972, lalu membawa tim itu ke semifinal Piala Eropa melawan Juventus. Tapi, perselisihan dengan manajemen Derby membuatnya hengkang. Ia sempat melatih Brighton di Divisi Tiga dan menjalani "44 hari neraka" di Leeds United, di mana ia menyuruh pemain Leeds membuang medali mereka.
Semua ini menunjukkan dua sisi Clough: pedas tapi karismatik. "Dia adalah selebriti," kata Martin O'Neill, mantan pemain Forest. "Dia sering tampil di acara bincang-bincang dan dikenal luas."
Transformasi Forest: Dari Divisi Dua ke Puncak Dunia
Dua tahun setelah Clough bergabung, Forest promosi ke Divisi Utama, lalu langsung merebut gelar Liga Inggris pada musim berikutnya. Puncaknya, mereka menjadi juara Eropa dua kali berturut-turut, pada 1979 dan 1980. Dalam 18 tahun masa kepemimpinannya, Clough membawa Forest meraih sembilan trofi utama, termasuk dua Piala Eropa, Piala Super Eropa, dan empat Piala Liga.
"Dia mengubah hidup kami," kata O'Neill. "Saya, Tony Woodcock, Viv Anderson, John Robertson, dan Ian Bowyer adalah pemain muda biasa. Tapi Clough membuat kami jadi juara."
Clough dan Legacy-nya: Ikon yang Abadi
Clough bukan hanya pelatih, tapi juga simbol. Hingga hari ini, eksploitasi Forest di Premier League kerap dibandingkan dengan eranya. "Dia mengubah klub ini," kata O'Neill. "Dan bersama asisten Peter Taylor, mereka adalah duet yang luar biasa."
Forest memang tak lagi mengulang kejayaan era Clough, tapi pengaruhnya tetap terasa. Dari kebangkitan Forest ke Premier League pada 2022 hingga kisah penggemar lama seperti William Heath yang menyebut Clough sebagai "hadiah Natal terlambat," sosok Clough akan selalu hidup di hati para pendukung Forest.
Brian Clough adalah bukti bahwa satu orang bisa mengubah segalanya. Dengan karisma, kecerdasan, dan sedikit kontroversi, ia membawa Nottingham Forest dari kegelapan menjadi terang. Sebuah warisan yang tak lekang oleh waktu.